Hari ini adalah hari terakhir gw di Palu. Hmm gak terasa sih tapi ya mau gimana lagi? Walaupun sudah tujuh hari di sini, tapi rasanya masih betaaah banget! Ya, gimana enggak? Pantainya yang cantik, air lautnya yang tenang, semilir anginnya, panas mataharinya, dan makanan-makanannya semuanya enak! Hmm mungkin untuk bagian makanan itu tergantung selera sih, tapi bagi gw yang kata abang gw "omnivor" alias pemakan segalanya, semua makanan disini enak! Gak cuma itu semua tapi gw jamin, gw pasti bakalan kangen sama sepupu gw disini yang tingkahnya beuh luar binasa! Lagi pula, gw cukup puas untuk liburan kali ini, karena gw bisa menyaksikan salah satu peristiwa yang luar biasa yaitu sebuah kelahiran. Yup, tetangga tante gw yang hangat disapa 'Bondeng' di Pasang Kayu melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat dan cantik, pokoknya gemesin banget deh! Mungkin suatu hari nanti gw bakal balik lagi kesini, ya itu pasti dan untuk saat ini gw harus siap-siap untuk balik lagi ke Jakarta.
*4 Januari 2016*
Hari pertama masuk sekolah itu selalu menyebalkan! Hawa-hawa liburan yang belum hilang, apalagi kita harus bangun pagi! What the fudge banget deh! Dan upacara? Please, guru-gurunya aja belum masuk semua. Satu hal yang pasti pembina hari ini pasti amanatnya gini nih "...Ya terutama untuk anak-anakku yang sudah kelas dua belas, sekarang sudah bukan waktunya untuk bermain lagi, kalian harus mulai belajar lebih serius lagi agar kalian bisa lulus dengan nilai terbaik! Kalau enggak ya wayahna we kalian mungkin harus mengulang UN atau kalian lulus dengan nilai minimum. Jadi, perbanyak belajar dan kurangi bermain...." Kayaknya setiap tahun baru pasti deh amanatnya gitu, ampe udah hafal tau gak sih. Not that i complain or what cuma kayaknya mainstream banget deh. Lagian hari pertama itu selalu cuma untuk buang-buang uang jajan aja karena gak bakalan efektif.
*5 Januari 2016*
What?! KBM?! Sial banget, hari ini gw gak bawa buku sama sekali! What to do? what to do?! Ah, untung ada sahabat-sahabat gw, gw minta anter aja pulang kerumah dulu lagian kan rumah deket juga. Sekalian ambil uang buat jenguk Andina. Katanya dia dirawat dirumah sakit gara-gara dia kecelakaan gitu di tempat rekreasi dan sekarang dia dirawat di RSIA Bogor karena katanya sekarang dia gak bisa buang air dan itu bukan karena panas dalem atau apa tapi katanya ketika kecelakaan itu alat vitalnya kena gitu jadi yaaa gitu. Hmm mudah-mudahan dia cepet sembuh deh. MasyaAllah Sehat itu mahal ya, gw jadi bersyukur karena Allah masih memberi gw kemudahan dalam segala hal, Alhamdulillah.
*6 Januari 2016*
Wedang jaheeeee sepupu gw mau lamaran lusa! Aa tersayang gw yang kayak The Pooh, gak nyangka udah mau nikah aja, laku juga ternyata dia wkwkwk enggak deng bercanda. Aa gw walaupun kayak The Pooh dia ganteng dan lucu gitu, wajar lah kalau cewe suka sama dia. Anyway dia itu termasuk orang yang gece ya gak pacaran gak apa, langsung lamar hehe bagus-bagus, kita emang gak boleh pacaran juga dan itu gak disarankan sama Nabi. Apalagi, dia kan udah mapan dan untuk menghindari zinah makanya dia udah wajib untuk nikah. Hmm lamarannya besok gimana ya? wkwkwk. Oh ya, kondisi Andina ternyata Alhamdulillah udah gak terlalu parah, dan dia juga udah di operasi, jadi tinggal recovery aja. Yaa semoga dia cepet sembuh deh.
*7 Januari 2016*
Hmm ngeliat keadaan Andina kemarin, gw jadi inget sama adek gw. Yaa bukan adek sih cuma udah kayak adek sendiri. Okta namanya. Dia memang sudah agak lama sakitnya, sekitar tiga bulan terakhir ini, kondisi dia bener bener down banget. Ah aku percaya, dia pasti bisa sembuh. Apalagi dengan semua support yang dia dapat dan semangat dia, aku yakin dia bisa sembuh. Hari ini sepulang sekolah, sebaiknya aku jenguk dia. Apalagi, dia kan kangen banget pengen sekolah, yaa bawa-bawa cerita dari teman-teman paskib dia mudah-mudahan bisa bikin dia senang dan bikin dia makin semangat lagi biar bisa sekolah. Ya, itu yang akan aku lakukan hari ini.
*8 Januari 2016*
Wah, Aa Pooh mulai panik nih, rombongan belum pada dateng semua, padahal rencananya jam delapan sampai ditempat calon istrinya wkwkwk. Tau sendiri kan ya orang Indonesia gimana, bilang otw padahal baru bangun, bilang tau padahal gak tau, bilang InsyaAllah padahal enggak, aaah kebiasaan buruk yang memang harus dihilangkan itu. Oh ya calonnya ternyata cantik pake banget dan dia sekarang lagi kuliah di Universitas Islam Negeri ternama di Indonesia. Katanya sih, majoring di International Relations. Hmm keren-keren, gw juga mau masuk Hubungan Internasional. Mudah-mudahan kesampean ya, aamin.
*9 Januari 2016*
Innalillahi, Okta... Aku baru menjenguk dia dua hari yang lalu, aku baru bercanda dengannya dua hari yang lalu dan hari ini, dia pergi, dia pergi meninggalkan aku, keluarganya, teman-temannya. Okta yang selalu tegar dengan sakit yang ia rasakan, yang selalu tersenyum untuk mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan kami tidak udah khawatir. Okta yang selalu optimis dan selalu ingin ikut paskib agar bisa seperti kakak laki-lakinya. Okta yang selalu menjahili aku, senyumnya yang manis, tawanya yang indah, Okta ya sudah seperti adik kandungku sendiri. Ya Allah, dia masih begitu muda, mengapa engkau merenggutnya dari kami? Itu tidak adil?! Tapi, Astagfirullah aku gak boleh su'udzan, mungkin itu hal yang baik. Lagi pula, dengan begitu Okta tidak perlu merasakan sakit lagi. Semoga keluarganya bisa diberikan ketegaran dan keikhlasan.
*10 Januari 2016*
Ya Allah, hari ini aku ingin bercerita, aku ingin sedikit mencurahkan perasaan yang ada dihatiku saat ini. Aku tahu dan aku percaya bahwa Engkau mengetahui segalanya, tapi kali ini aku ingin bercerita, tentang pelajaran yang telah aku dapat minggu ini, tentang siklus kehidupan yang akan dialami oleh setiap manusia. Ya Allah, minggu ini aku melihat sebuah keajaiban ketika anak Bondeng dilahirkan. Betapa Engkau telah memberikan titipan-Mu yang membawa keceriaan dan kegembiran yang tak terkira untuk Bondeng dan keluarganya ketika putri mereka sampai di dunia ini dan Alhamdulillah dengan keadaan sehat, selamat, tanpa kekurangan apapun. Kemudian Engkau juga mengajari aku untuk lebih bersyukur kepada-Mu ketika aku dapat bersekolah, aku malah menggerutu hanya karena Upacara, padahal diluar sana, banyak sekali orang yang ingin bersekolah, tetapi tidak bisa. Ketika aku malas untuk belajar, Engkau juga memberiku pertolongan melalui tangan-tangan sahabat yang telah Engkau berikan kepadaku. Ketika aku masih kurang bersyukur, Engkau pun memberiku pelajaran ketita temanku Andina mengalami kecelakaan ketika berada di tempat rekreasi. Subhanallah betapa penyayang Engkau. Kemudian, Engkau juga memberikanku sebuah pelajaran ketika Aa meminang gadis pujaannya, yang baru aku ketahui ternyata ia sudah menaruh hati pada gadis itu sejak lama. Betapa indah rencana-Mu, betapa semua larangan-Mu itu penuh dengan kebaikan. Namun, setelah kebahagiaan itu Engkau kembali mengingatkanku ketika Engkau membawa Okta kembali kepangkuan-Mu. Ya Allah, Okta masih sangat muda! Masa depannya masih sangat panjang. Ya Allah, maafkan aku yang terkadang masih sering memiliki angan-angan yang terlalu panjang, Ya Allah bukan maksudku untuk tidak mempercayai takdir yang telah Engkau siapkan, hanya saja Ya Rabb terkadang aku terlalu sombong dengan mengatakan bahwa mungkin esok hari masih ada kesempatan, padahal aku tidak pernah mengetahui umurku sendiri. Ya Allah maafkan aku yang masih senang menunda shalat, maafkan aku yang masih suka menunda pekerjaan, Ya Allah maafkan hamba-Mu ini yang masih terlalu angkuh untuk menerima takdir yang Engkau tetapkan. Ya Allah mulai saat ini aku berjanji, aku akan selalu bersegera dalam melaksanakan sesuatu dan tidak akan menundanya. Ya Allah, Engkau benar, dunia ini hanyalah tempat singgah yang sebentar, hidup ini memang seperti siklus, selalu berputar dan tak pernah berhenti, bahkan jika Engkau mau, Engkau dapat mempersingkat siklus itu tanpa memandang usia, status, ataupun harta. Maka dari itu bantulah hamba-Mu ini untuk mengisi waktu yang sebentar ini untuk tidak menyianyiakannya dan membuat kehidupan yang sebentar ini penuh dengan rahmat-Mu Ya Allah. Aamin.
![]() |
Celine Aditya. 08/10/2000 - 10/01/2016 |
Komentar
Posting Komentar